Halaman

Label

Sabtu, 14 Juni 2014


IDENTITAS BUKU
Judul buku                   : Salah Asuhan
Pengarang                   : Abdoel Moeis
Penerbit                       : Balai Pustaka
Tebal                           : 262 halaman
ISBN                           : 978-979-407-064-2

KELEBIHAN
1.      Novel Salah Asuhan banyak mengandung nilai-nilai moral
2.      Banyak karakter tokoh sehingga membuat pembaca tidak jenuh
3.      Terdapat gambar-gambar tokoh untuk mempertegas bacaan
4.      Desain sampul menarik
KEKURANGAN
1.      Bahasa yang digunakan sulit dipahami karena memang sastra klasik
2.      Ceritanya terlalu berbelit-belit
KRITIK dan SARAN
1.      Ceritanya jangan berbelit-belit namun jelas
2.      Banyak moral yang tidak pantas dicontoh

SINOPSIS
          Hanafi adalah anak pribumi yang berasal dari Solok. Ia dari kecil sudah disekolahkan di Betawi, ia anak tunggal dan ayahnya sudah meninggal. Setelah tamat sekolah ia menjadi klerk di kantor Assisten Residen Solok dan akhirnya menjadi Komis. Pergaulan Hanafi tidak lepas dari bangsa-bangsa Eropa sehingga gaya hidupnya sangat kebarat-baratan. Bahkan, terkadang melebihi orang barat asli. Lalu ia jatuh hati pada Corrie, gadis Indo yang tinggal di Solok. Namun Corrie menolak cinta Hanafi karena tidak mungkin mereka bersatu dengan perbedaan budaya antara bangsa Melayu dengan Eropa, lagipula ayah Corrie menentang jika Corrie menikah dengan orang pribumi. Corrie kemudian pergi ke Betawi untuk menjauhi Hanafi, Hanafi yang mengetahui hal itu langsung jatuh sakit selama 14 hari. Ibunya membujuk untuk menikah dengan orang pribumi yaitu Rapiah. Mendengar hal itu Hanafi sangat marah karena cintanya hanya untuk Corrie seorang. Namun karena desakan ibunya, ia akhirnya terpaksa menerima perjodohan itu.
            Selama 2 tahun pernikahan mereka dikaruniai seorang anak bernama Syafei. Pernikahan yang tidak didasari cinta itu membuat rumah tangga mereka tidak tentram. Hanafi sering menyakiti hati Rapiah, merah-marah dan memaki-makinya hanya karena persoalan sepele. Suatu hari ibu Hanafi murka, secara tidak sengaja ia menyumpahi anaknya. Tiba-tiba tangan Hanafi digigit anjing gila dan harus dibawa ke Betawi untuk diobati. Ia merasa senang karena di sana ia akan bertemu Corrie.
            Sampai di Betawi ia bertemu dengan wanita yang dirindukannya itu. Ia berusaha keras mendapatkan Corrie hingga ia rela berubah kewarganegaraan Eropa. Setelah itu ia meminta agar Corrie bersedia bertunangan dengannya. Akhirnya karena perasaan iba, ia terpaksa menerima permintaan Hanafi. Sementara itu Rapiah tetap menunggu Hanafi di kampungnya meskipun ia tahu bahwa Hanafi telah bertunangan dengan Corrie. Rumah tangga Corrie dan Hanafi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam rumah tangga mereka tidak ada ketentraman dan kedamaian. Sifat Hanafi sangat keterlaluan sampai-sampai menuduh Corrie berzina dengan orang lain. Akhirnya Corrie pergi ke Semarang karena sakit hati. Hanafi menyusulnya namun sampai di sana ia menerima kabar buruk yakni Corrie masuk rumah sakit karena sakit kolera dan nyawanya tidak bisa ditolong. Hanafi merasa sangat kehilangan dan akhirnya ia kembali ke Solok. Ia hanya mengurung di kamar setiap harinya. Kemudian ia jatuh sakit karena menelan sublimat terlalu banyak yang menyebabkan terus muntah darah dan meninggal.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar